Kitab cinta kita-kita yang penuh harap

Ini adalah senaskhah kesedihan yang aku kirimkan melalui jiwaku yang dipenuhi dukacita kepada sebuah jiwa yang lain. Sesungguhnya kau telah berhasil menghancurkan belengguku dan meraih kemerdekaan. Sudah bertahun aku mengikat tali cintaku tanpa makna. Sudah bertahun malamku berlalu dengan meungguli Maha Pencipta di dalam persembunyianku yang ditemani oleh keangkuhan dunia. Kau juga adalah penyembuh bagi semua yang salah pada diriku. Namun saat ini kau juga adalah penyakitku. Kau seperti mahkota yang dibuat untukku tapi menghiasi insan lain. Kau adalah syurga. Aku yakini itu. Namun aku tidak menemukan kunci untuk membuka gerbangnya. Kau ibarat seperti seorang pencuri yang sedang bergembira atas apa yang dicurinya. Kau mencuri segala jiwa dan cinta yang ada. Jalan cinta yang sejati hanya ditemui oleh mereka yang siap untuk melupakan diri mereka. Demi cinta, kesetian harus dibayar dengan darah dari jantung kita. Dari ketenangan jiwa kita. Jikalau tidak, cinta kita tidak bererti apa-apa. Maka biarkanlah cinta kita menjadi pelindung rahsia-rahsia kita. Biarkan kesengsaraan yang dibawa oleh cinta membelah jiwa. Marilah kita berjalan menuju kepadaNya, menghadap dan bersujud. Memalingkan wajah kepadaNya. Memberikan segala jiwa kepadaNya. Dengan membawa cinta sejati yang tidak akan pernah mati. Kerana cinta buatnya akan kekal abadi.

Salam, dari gembala rindu
- Wali.

(dipetik dari Kitab Cinta arahan Erma Fatima)

2 comments:

Anonymous said...

Ya, mungkin karena itu

Pisey said...

Anon
Are you the same anon yang jadi anon untuk a few times before? Entri mid october. Komen ni nearly end of november.

Hmm. You made me nervous.